Welcome to Gumilang Nandi Meizhar Blogger - the Blog of free software downloads ! | BZMEIZHARD.BLOGSPOT.COM

Thursday, December 18, 2014

Angklung Sebagai Potensi Indonesia - Page 2


Beri pengalaman tak terlupakan bagi keluarga, kerabat, rekan kerja, maupun murid Anda dengan sebuah sentuhan budaya tradisional yang dikemas secara unik. Udjo Jakarta menyiapkan berbagai paket kunjungan ke Balé Angklung Pasaraya (Jakarta) dan Saung Angklung Udjo (Bandung).
Di Balé Angklung Pasaraya yang terletak dekat dengan tempat Anda, pengunjung dapat mengikuti serangkaian program. Diawali dengan menonton video mengenai angklung, permainan merangkai angklung, angklung interaktif, dan berbelanja berbagai produk budaya.
Sedangkan di tempat aslinya, Saung Angklung Udjo, pengunjung akan mendapat pengalaman yang lebih lengkap. Mulai dari Workshop angklung, demonstrasi wayang golek, upacara helaran, tari tradisional, angklung pemula, angklung orkestra, angklung massal, arumba, dan menari bersama. Pengunjung bahkan dapat mencicipi beragam panganan tradisional.
Angklung sebagai kebudayaan dunia yang telah diakui oleh UNESCO haruslah terus dilesatarikan bukan hanya oleh bangsa lain tetapi juga oleh generasi bangsa Indonesia sendiri, tempat dimana angklung berasal, karena jika generasi bangsanya sendiri melupakannya maka angklung lama kelamaan akan hilang ditelan oleh budaya modern.

Saran
Sebagai bangsa yang kaya akan budaya Indonesia harusnya melestarikannya kebudayaanya itu sendiri, tidak hanya saat budaya tesebut diakui oleh UNESCO masyarakat Indonesia melalui media sosial mengatakan selamat, tetapi hal ini harus diajarkan sejak dini.
Pembelajaran sejak dini terhadap budaya Indonesia sangatlah penting, hal ini didasari oleh banyaknya generasi sekarang yang melupakan budayanya sendiri dengan budaya asing yang dengan mudahnya merusak generasi Indonesia. Pembelajaran ini dilakukan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya budaya Indonesia agar generasi sekarang dan yang akan datang terus melestarikan budaya yang sejak dulu menjadi jati diri bangsa dengan budaya yang melimpah.

Kesimpulan
Angklung adalah alat musik daerah yang terbuat dari bambu, yang dimainkan dengan cara digetarkan atau digoyangkan yang menghasilkan sebuah nada. Berasal dari masyarakat Sunda, Jawa Barat. Kesenian angklung merupakan potensi kebudayaan daerah yang perlu dilestarikan dan digali terus menerus agar lebih variatif dan lebih diminati, bukan saja di kalangan masyarakat daerah tapi juga lebih diminati oleh mancanegara.
Keunikan dan suaranya yang merdu telah membuat angklung semakin digemari oleh masyarakat luas, terbukti dengan banyaknya pelatihan, pengembangan, dan pertunjukan angklung di berbagai tempat.

Angklung Sebagai Potensi Indonesia - Page 1



Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
Asal usul angklung sendiri tidak diketahui karena tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara. Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke-16).

Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah (wilahan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.



Jenis-jenis Angklung :

  • Angklung Kanekes
  • Angklung Reyog
  • Angklung Banyuwangi
  • Angklung Bali 
  • Angklung Dogdog Lojor, Dll


Teknik Permainan Angklung :

  1. Kurulung (getar), merupakan teknik paling umum dipakai, dimana tangan kanan memegang tabung dasar dan menggetarkan ke kiri-kanan berkali-kali selama nada ingin dimainkan.
  2. Centok (sentak), adalah teknik dimana tabung dasar ditarik dengan cepat oleh jari ke telapak tangan kanan, sehingga angklung akan berbunyi sekali saja (stacato).
  3. Tengkep, mirip seperti kurulung namun salah satu tabung ditahan tidak ikut bergetar. Pada angklung melodi, teknik ini menyebabkan angklung mengeluarka nada murni (satu nada melodi saja, tidak dua seperti biasanya). Sementara itu pada angklung akompanimen mayor, teknik ini digunakan untuk memainkan akord mayor (3 nada), sebab bila tidak ditengkep yang termainkan adalah akord dominan septim (4 nada).

Pertunjukan Angklung di TMII

   Di dalam TMII terdapat sebuah gedung tempat diselenggarakannya pertunjukan angklung yang dilakukan setiap hari dari jam 15:00 hingga 17:00, dengan harga tiket yang terjangkau hanya Rp 50.000,-